Analisis APBD Provinsi NTB Tahun Anggaran 2013 (Bagian 2)

B.1. Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi NTB TA 2013
Secara nominal, Pendapatan Daerah Provinsi NTB Tahun Anggaran (TA) 2013 diproyeksi meningkat, namun pertumbuhannya hanya 5,2%. Angka pertumbuhan ini jauh lebih kecil dibandingkan rata-rata pertumbuhan pendapatan TA 2010-2012 sebesar 27,2%. Pemerintah daerah memproyeksikan pendapatan terlalu pesimis dan tidak mencerminkan potensi yang sebenarnya. Dengan pertumbuhan 9,4% saja, setelah merubah proyeksi pertumbuhan PAD berdasarkan tren tahunan, pendapatan daerah dapat mencapai Rp 2,59 triliun, bukan Rp 2,49 triliun. Artinya, akan ada tambahan sumber dana pembangunan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat sebesar Rp 100 M.
Pemerintah daerah nampaknya tidak ingin berkeringat untuk mencapai target yang lebih tinggi, malah menurunkan proyeksi. Proyeksi pertumbuhan 3 kelompok pendapatan tidak ada satu pun yang tumbuh di atas 8%. PAD hanya diproyeksi tumbuh 1,1% atau Rp 802.468.768.900, Dana Perimbangan sebesar 8% atau Rp1.187.576.718.000, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah (LLPS) hanya diproyeksi tumbuh 5,3% atau Rp502.576.250.100. Padahal pada tahun 2012 (APBD Perubahan), pemerintah daerah berani memproyeksikan 3 kelompok pendapatan tersebut dengan pertumbuhan cukup meyakinkan. Bahkan jika melihat realisasi tahun 2011, perbedaannya sangat mencolok. Pada tahun 2011, pertumbuhan realisasi PAD mencapai 43%, Dana Perimbangan tumbuh 13,1%, dan LLPS mengalami pertumbuhan hingga 15899%.
Grafik 2. Tren Pendapatan daerah Provinsi NTB dan pertumbuhannya tahun 2010-2013

Beberapa catatan lain atas proyeksi pendapatan daerah TA 2013 ini, yaitu:
§  Hasil Pengelolaan kekayaan Daerah yang Dipisahkan pertumbuhannya diproyeksi menurun -23,3% atau sebesar Rp 68.165.340.000. Padahal pada tahun 2011, jenis PAD ini berkontribusi cukup besar dalam meningkatkan realisasi PAD, yaitu sebesar Rp 135.639.075.065. Tahun 2012 saja, pemerintah memperoyeksi menurun, meskipun tidak seaneh tahun 2013 ini. Jika mengacu kepada realisasi 2011, tentu akan ada tambahan pendapatan yang cukup besar. Jika dibandingkan lagi dengan kegiatan investasi/penyertaan modal pemerintah daerah yang dilakukan setiap tahun, tentu ini sangat bertolak belakang; dan
§  Proyeksi pendapatan dari Lain-lain PAD yang Sah juga masih kecil dibandingkan proyeksi TA 2012. Bandingkan dengan target TA 2012, LLPADS diproyeksi sebesar Rp 134.065.014.630. Sedangkan pada tahun 2013, pemerintah daerah hanya berani membuat target sebesar Rp 106.812.573.900.

RINGKASAN PENDAPATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN ANGGARAN 2011-2013

URAIAN
2011 R
Pertb
2012 P
Pertb
2013 M
Pertb


PENDAPATAN DAERAH
1.695.901.273.722
33,3%
2.370.407.070.900
39,8%
2.492.621.737.000
5,2%

PAD
741.291.174.995
43,8%
793.714.971.650
7,1%
802.468.768.900
1,1%

Pajak daerah
506.909.925.653
29,4%
555.167.750.000
9,5%
612.034.685.000
10,2%

Retribusi daerah 
59.564.965.782
8,5%
15.590.867.220
-73,8%
15.456.170.000
-0,9%

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
135.639.075.065
231,3%
88.891.339.800
-34,5%
68.165.340.000
-23,3%

Lain-lain PAD yang sah
39.177.208.496
40,9%
134.065.014.630
242,2%
106.812.573.900
-20,3%

Dana Perimbangan
855.310.098.727
13,1%
1.099.602.699.250
28,6%
1.187.576.718.000
8,0%

Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak
162.674.615.727
2,7%
236.658.644.250
45,5%
270.816.002.000
14,4%

Dana alokasi umum
646.671.083.000
12,8%
809.617.715.000
25,2%
859.353.026.000
6,1%

Dana alokasi khusus
45.964.400.000
85,6%
53.326.340.000
16,0%
57.407.690.000
7,7%

Lain-lain Pendapatan yang Sah
99.300.000.000
15899,0%
477.089.400.000
380,5%
502.576.250.100
5,3%

Hibah
12.000.000.000
#DIV/0!
15.195.000.000
26,6%
38.681.850.100
154,6%

Dana darurat 







Dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya







Dana penyesuaian dan otonomi khusus
87.300.000.000
13965,6%
461.894.400.000
429,1%
463.894.400.000
0,4%

Bantuan keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya








Akan sangat bijak seandainya pemerintah daerah lebih berani dan optimis membuat proyeksi pendapatan daerah TA 2013. Dengan memperhatikan tren tahun-tahun sebelumnya, pemerintah daerah dapat memproyeksikan pendapatan yang mendekati kondisi riil. Proyeksi pendapatan lebih tinggi memungkinkan pemerintah daerah dapat merencanakan pembiayaan untuk program/kegiatan lain yang manfaat dan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.

About FITRA NTB

FITRA NTB adalah organisasi nonpemerintah (NGO) yang inklusif, berpihak pada rakyat, sensitif jender dan independen. Didirikan oleh sekelompok tokoh muda NTB dan memiliki jaringan di seluruh kabupaten/kota se-NTB dan jaringan secara nasional di provinsi se-Indonesia..
    Blogger Comment
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Baris Video